Di postingan kali ini, kami mengulas tentang rebranding klub sepakbola asal Italia, Juventus, yang diusung oleh Interbrand.
Pembicaraan tentang sebuah klub sepak bola tidak pernah lepas dari sejarah dan gelar-gelar juara yang pernah diraih serta identitas klub itu sendiri.
Ketika Juventus, salah satu klub paling sukses dan tenar sepanjang sejarah sepak bola Italia dan dunia, mengumumkan keputusan mereka untuk mengganti logo Si Zebra di akun Twitter resmi mereka pada 17 Januari lalu, fans pun terbagi menjadi dua kubu: mereka yang pro dan yang kontra.
Life is a matter of Black and White. #2beJUVENTUS pic.twitter.com/qQgiPf0nKV
— JuventusFC (@juventusfcen) January 16, 2017
Bekerja sama dengan Interbrand untuk proses rebranding, klub asal Turin ini memutuskan untuk merombak total logo mereka. Tak tanggung-tanggung, Juventus memutuskan untuk menanggalkan siluet banteng ikonik mereka serta menghilangkan garis-garis hitam putih yang selama ini sangat identik dengan raksasa sepak bola ini.
Juventus bukanlah satu-satunya klub yang melakukan rebranding agar tetap relevan bagi fans-fans sepak bola yang makin hari makin menggila. Sayangnya, upaya rebranding sebuah klub dengan sejarah panjang seperti Juventus adalah langkah yang sangat berisiko. Tetapi Interbrand tampaknya tidak ragu untuk mempertaruhkan semuanya dengan logo baru ini dengan menghilangkan semua elemen yang membuat Juventus, ya Juventus.
Kami akui bahwa kesan pertama kami atas logo baru ini tidak seberapa bagus. Selain upaya untuk mengkapitalisasi huruf ‘J’ sebagai lambang Juventus, logo baru ini terlihat seperti logo apparel, bukan sebuah klub sepak bola. Ucapkan selamat tinggal pada emblem dan stripes hitam putih—satu satunya hal yang membuat logo Juventus sangat klasik. Kapital ‘J’ ini dibuat memang nampaknya dibuat menyerupai stripes hitam putih tersebut, namun jarak antar garisnya terlihat sangat kaku, dan jujur saja, hal ini sangat mengganggu. Interbrand juga sangat berani dalam mengadopsi bentuk geometris yang umumnya nampak di logo klub Bundesliga. Sampai sini, sangat sulit rasanya untuk tidak nimbrung untuk mencela logo baru ini.
Tetapi, meskipun terlihat minimalis (dan tidak niat, kata sebagian fans Juventus), desain logo ini sebenarnya adalah langkah yang masuk akal bagi sebuah klub yang ingin menjadi lebih dari sekadar klub sepak bola. Berikut adalah beberapa hal yang patut diacungi jempol:
Kepergian sang banteng
Di logo baru ini, Interbrand menghilangkan gambar banteng yang selama ini menjadi symbol Kota Turin. Langkah ini bisa dibilang sangat tepat. Dengan menghilangkan asosiasi mereka dengan kota tempat asal, Juventus akan menghilangkan asosiasi mereka dengan Torino FC, klub kompetitor yang berasal dari kota yang sama. Ya, sang banteng mengamuk memang sangat ikonik dan menurut catatan klub, banteng ini selalu menjadi symbol Juventus, tapi logo baru ini akan terlihat eksklusif dan mampu membawa Juventus sebagai merk global, dan tentunya akan meninggalkan para kompetitor di belakang.
Kemudahan pengaplikasian di media
Logo baru ini mengusung custom typeface yang nampak sleek di semua media, baik print dan digital. Kami sangat menyukai kemudahan pengaplikasiannya.
Logo yang lebih bersahabat
Memang penting untuk tetap menghargai identitas dan sejarah sebuah klub, tetapi logo baru Juventus ini mengingatkan kita bahwa terkadang mengambil sebuah keputusan yang berani untuk membawa klub dikenal sebagai merek global juga langkah yang relevan. Upaya rebranding ini menunjukkan bahwa Juventus serius untuk melebarkan target audience mereka–bukan hanya lagi fans fanatiknya atau fans sepak bola pada umumnya saja, tetapi juga untuk fans yang baru mengenal sepak bola atau pun fans yang lebih muda.
Logo ini adalah awal dari Juventus yang baru dan juga langkah yang tepat untuk memperkenalkan Juventus sebagai merek global ke depannya. Think of it as a great leap forward.